đź“–Ibrani 11:4 TB
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada Kain; dengan iman itu ia memperoleh kesaksian, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu, dan karena iman itu ia masih berbicara, sesudah ia mati.”
Ayat ini menyoroti pentingnya iman dalam hubungan dengan Tuhan. Habel dan Kain sama-sama mempersembahkan korban, tetapi Tuhan menerima korban Habel dan menolak korban Kain. Hal ini bukan sekadar tentang jenis korban, melainkan sikap hati yang mendasarinya.
Yang dapat kita renungkan dan pelajari yaitu:
Iman Menghasilkan Persembahan yang Berkenan:
Habel memberikan yang terbaik dengan hati yang penuh iman, sedangkan Kain tampaknya hanya menjalankan kewajiban tanpa ketulusan. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan tidak hanya melihat apa yang kita berikan, tetapi juga sikap hati kita.
Iman Membawa Kesaksian Hidup:
Habel disebut sebagai orang benar karena imannya, dan bahkan setelah kematiannya, kesaksiannya tetap berbicara. Ini mengingatkan kita bahwa hidup yang beriman meninggalkan jejak rohani yang abadi bagi orang lain.
Iman Mendekatkan Kita kepada Allah:
Allah berkenan pada Habel karena ia mempersembahkan dengan iman. Ini menunjukkan bahwa iman adalah jalan untuk berkenan kepada Tuhan, bukan hanya perbuatan lahiriah semata.
Dalam kehidupan ini:
Apakah kita mempersembahkan hidup, waktu, dan sumber daya kita dengan hati yang penuh iman, atau sekadar rutinitas?
Bagaimana cara kita meninggalkan kesaksian iman yang bisa memberkati orang lain, bahkan setelah kita tiada?
Sudahkah kita mencari perkenanan Tuhan lebih dari pengakuan manusia?
Misi: Meneladani iman Habel: memberikan yang terbaik bagi Tuhan dengan hati yang benar.
Doa: Ya Bapa, ajarlah kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Tuhan dengan hati yang benar. Demi Kristus kami berdoa. Amin.